PELEPASAN ADVANCE EMERGENCY MEDICAL TEAM (EMT) BANTUAN KEMANUSIAAN UNTUK PALESTINA. JAKARTA, 23 JANUARI 2024

Dalam sejarahnya, penjajahan Israel atas Palestina sudah terjadi sejak tahun 1948. Penjajahan itu sampai sekarang tak kunjung surut. Tindakan Israel untuk mengokupasi wilayah di tanah Palestina masih terus terjadi. Yang terbaru dimulai pada 7 Oktober 2023, yang menelan banyak korban terutama warga sipil, dan tindakan Israel berujung pada upaya genosida. Data per Januari 2024, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, setidaknya 24.762 warga Palestina meninggal dunia. Sekitar 70 persen dari mereka yang terbunuh dilaporkan terdiri dari perempuan dan anak-anak. Sementara itu, sebanyak 62.108 warga Palestina lainnya dilaporkan terluka.

Bahkan dalam laporan Office for Coordination on Humanitarians Affairs (OCHA), antara 7 Oktober 2023 – 17 Januari 2024, sebanyak 355 warga Palestina, termasuk 90 anak-anak, terbunuh di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.

Hingga 19 Januari 2024, ada 1,7 juta pengungsi berlindung di tempat penampungan darurat yang ditangani The United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) dan penampungan umum, serta tempat-tempat informal. Karena situasi keamanan dan upaya evakuasi, maka para pengungsi terus memperoleh layanan dan perlindungan kendati tempat penampungan sangat padat.

Sampai saat ini Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional terus melakukan respons kedaruratan untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat diterima dengan baik oleh para penerima manfaat. Melalui Muhammadiyah AID dan kolaborasi lintas lembaga yang didukung juga oleh lembaga kemanusiaan lokal di Palestina bantuan dari masyarakat (donatur) dari seluruh Indonesia, masih akan terus disalurkan untuk warga Palestina.

Selain bantuan makanan dan kesehatan yang disalurkan Lazismu, pada kesempatan berbeda Muhammadiyah AID dengan dukungan penuh dari Lazismu juga menurunkan tim awal untuk layanan darurat kesehatan (Emergency Medical Team) yang akan melakukan asesmen dan koordinasi dengan WHO di Palestina.

Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah ini, rencananya akan berada di Palestina bersama WHO selama 7 hari. Diharapkan misi kemanusiaan ini dapat optimal dalam melakukan bantuan pelayanan kepada warga Gaza.

Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais, mengatakan bantuan kemanusiaan Lazismu untuk warga Palestina sudah dilaksanakan sejak tahun 2018.

Mewakili Lazismu, Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh donatur yang telah mempercayakan amanahnya kepada Lazismu. Untuk itu, lanjut Mujadid Rais dengan diutusnya EMT Muhammadiyah bisa memberikan informasi berharga dan hasilnya dapat menjadi catatan serta masukan dalam melakukan respons-respons bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina selanjutnya.

Mujadid Rais merinci, jumlah relawan kemanusiaan Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah sebanyak 5 personil. Mereka terdiri dari Naibul Umam Eko Sakti selaku Team Leader, Tri Yunanto Arliono selaku dokter layanan kesehatan, Wahyu Pristiawan Buntoro selaku Tim Keamanan Darurat (SSO), Huda Khoirun Nahar selaku logistik dan Gunawan Hidayat selaku perwakilan Lazismu yang akan ikut untuk melakukan koordinasi di lapangan.

Sedangkan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Syafiq Mughni menyampaikan berangkatnya tim pendahulu EMT Muhammadiyah untuk berangkat menjalankan misi kemanusiaan dalam rangka menjalankan amanah dari masyarakat untuk menolong korban krisis kemanusiaan di Gaza.

“Saat ini, kita melihat tim respons untuk membantu saudara kita, Inilah yang menjadi titik besar dari kerja MDMC, EMT, Lazismu dan lain sebagainya,” tutur Syafiq.

Kesiapan Emergency Medical Team (EMT) Muhammadiyah tersebut, pada hari Selasa, 23 Januari 2024 secara resmi dilepas oleh Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Hilman Latief di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.

Semoga peran penting dan strategis EMT Muhammadiyah di sana dapat memberikan dampak dalam kerja – kerja kemanusiaan yang akan berkolaborasi dengan banyak pemangku kepentingan. “Ini merupakan kesempatan tim persyarikatan dalam mempersiapkan penyampaian bantuan masyarakat Indonesia secara langsung, kita ikhtiarkan agar upaya masyarakat Indonesia mengumpulkan dana untuk masyarakat Palestina bisa tersampaikan secara cepat dan efektif ” tutup Hilman.